Belajar Html Lengkap Ket : ganti kode warna merah dengan id top menu milik anda. Sekedar gambaran, pada umumnya sebuah menu blog memiliki skema kode HTML sebagai berikut :

LIPANRITV1

Retas5



    Medsos4

    coba4

    coba6

    Entri Populer

    Minggu, 04 November 2018

    Gebyar Kerajinan Daerah Sumut 2018


    Tutup Gebyar Kerajinan Daerah Sumut 2018, Sabrina Berharap Tahun Depan Lebih Besar dan Ramai


    MEDAN, ( KBNLIPANRI ONLINE )

    Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatera Utara (Sumut) Sabrina menutup Gebyar Kerajinan Daerah Sumatera Utara 2018 di Merdeka Walk, Sabtu malam (3/11). Diharapkan tahun depan even tersebut dapat lebih besar dan lebih banyak pengrajin yang menjadi pesertanya.




    “Jika tahun ini hanya 18 kabupaten/kota yang bisa hadir, tahun depan seluruhnya harus ikut dan lebih besar lagi. Juga lebih banyak pengrajin yang menjadi pesertanya," ujar Sekdaprov Sabrina.



    Sabrina berharap, peserta  tidak lagi hanya berasal dari organisasi perempuan saja. Melainkan seluruh organisasi yang berkecimpung di dunia kerajinan, termasuk organisasi laki-laki.



    Bahkan, Sabrina juga menganjurkan agar kuliner dimasukan ke dalam Gebyar Kerajinan Daerah tahun berikutnya. "Kuliner Sumatera Utara ini kan beragam, banyak yang bisa kita promosikan dari kuliner kita," katanya.



    Kepada panitia, Sabrina mengingatkan, agar jangan cepat berpuas diri. Karena, ke depan ajang promosi kerajinan daerah ini harus dibuat lebih besar lagi. "Kalau bisa kita mengundang seluruh provinsi, ini bisa jadi satu permulaan even nasional, kalau Dekranasda Nasional bisa buat even nasional, even daerah bisa bisa saja buat even nasional juga," ujarnya.



    Sabrina juga menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan Gebyar Kerajinan Daerah 2018 yang berlangsung baik dan lancar, sejak dibuka 2 November oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, hingga ditutup. Produk yang ditampilkan sudah memiliki kualitas yang sangat baik.



    Meski begitu, Sabrina memotivasi para pengrajin untuk terus meningkatkan kualitas hasil kerajinannya, terutama para pengrajin yang belum bisa tampil di ajang Gebyar Kerajinan Daerah 2018. "Ajang ini jadikan sebagai motivasi untuk meningkatkan kualitas produk kita. Kerajinan tangan ini mendukung perekonomian Sumatera Utara," ujar Sekda.



    Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumut Arief Sudarto Trinugroho mengatakan tahun berikutnya akan mengadakan even serupa dengan skala yang lebih meriah dan lebih besar. "Diharapkan tahun depan acara akan diadakan dengan durasi waktu yang lebih lama dan ruang yang lebih besar, serta kerajinan yang lebih beragam lagi," ujarnya.



    Arief mengatakan target yang dibuat untuk acara tersebut sudah tercapai. "Alhamdulillah semua target tercapai, ada banyak yang sudah berpartisipasi sesusai dengan yang direncanakan," ujarnya.



    Terkait kuliner, Arief mengatakan kuliner termasuk ke dalam produk kerajinan olahan yang perlu dimasukkan ke dalam Gebyar Kerajinan Daerah. Meski begitu ada standar yang harus dipenuhi produk kuliner. "Selain rasa dan kemasan, juga packaging sudah memenuhi standar di level regional bahkan nasioal, itu yang kita harapkan," katanya.



    Turut hadir pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Medan Purnama Dewi, peserta pameran, serta para tamu undangan.( team )




    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Undangan

    Arsip Blog

    Translate

    .btn-space{text-align: center;} .ripple {text-align: center;display: inline-block;padding: 8px 30px;border-radius: 2px;letter-spacing: .5px;border-radius: 2px;text-decoration: none;color: #fff;overflow: hidden;position: relative;z-index: 0;box-shadow: 0 2px 5px 0 rgba(0, 0, 0, 0.16), 0 2px 10px 0 rgba(0, 0, 0, 0.12);-webkit-transition: all 0.2s ease;-moz-transition: all 0.2s ease;-o-transition: all 0.2s ease;transition: all 0.2s ease;} .ripple:hover {box-shadow: 0 5px 11px 0 rgba(0, 0, 0, 0.18), 0 4px 15px 0 rgba(0, 0, 0, 0.15);} .ink {display: block;position: absolute;background: rgba(255, 255, 255, 0.4);border-radius: 100%;-webkit-transform: scale(0);-moz-transform: scale(0);-o-transform: scale(0);transform: scale(0);} .animate {-webkit-animation: ripple 0.55s linear;-moz-animation: ripple 0.55s linear;-ms-animation: ripple 0.55s linear;-o-animation: ripple 0.55s linear;animation: ripple 0.55s linear;} @-webkit-keyframes ripple {100% {opacity: 0;-webkit-transform: scale(2.5);}} @-moz-keyframes ripple {100% {opacity: 0;-moz-transform: scale(2.5);}} @-o-keyframes ripple {100% {opacity: 0;-o-transform: scale(2.5);}} @keyframes ripple {100% {opacity: 0;transform: scale(2.5);}} .red {background-color: #F44336;} .pink {background-color: #E91E63;} .blue {background-color: #2196F3;} .cyan {background-color: #00bcd4;} .teal {background-color: #009688;} .yellow {background-color: #FFEB3B;color: #000;} .orange {background-color: #FF9800;} .brown {background-color: #795548;} .grey {background-color: #9E9E9E;} .black {background-color: #000000;}