Belajar Html Lengkap Ket : ganti kode warna merah dengan id top menu milik anda. Sekedar gambaran, pada umumnya sebuah menu blog memiliki skema kode HTML sebagai berikut :

LIPANRITV1

Retas5



    Medsos4

    coba4

    coba6

    Entri Populer

    Senin, 19 November 2012

    YAYASAN SOSIAL


    KARYA SOSIAL


    LIPANRI-ONLINE

    DIY TETAPKAN UMK LEBIH TINGGI DARI KHL LIPANRI-ONLINE Senin, 19 November 2012 21:51 WIB | 1780 Views Sri Sultan Hamengku Buwono X (ANTARA) Upah minimun kabupaten/kota (UMK) di seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) lebih tinggi dari kebutuhan hidup layak (KHL) hasil survei dewan pengupahan kabupaten/kota." Yogyakarta (LIPANRI_ONLINE)- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menetapkan besaran upah minimum kabupaten/kota di wilayah itu pada 2013 lebih tinggi dari survei kebutuhan hidup layak. "Upah minimun kabupaten/kota (UMK) di seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) lebih tinggi dari kebutuhan hidup layak (KHL) hasil survei dewan pengupahan kabupaten/kota," kata Sultan usai rapat koordinasi dengan bupati dan wali kota, di Yogyakarta, Senin. Menurut dia rencananya surat keputusan (SK) Gubernur DIY mengenai penetapan UMK 2013 akan diterbitkan pada 20 November 2012. Hal itu dilakukan karena penetapan UMK paling lambat pada 20 November 2012. "SK itu diterbitkan setelah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY melakukan koordinasi dengan Biro Hukum Pemerintah DIY," katanya. Ia mengatakan sebelumnya pemerintah kabupaten/kota telah mengajukan usulan besaran UMK kepada gubernur setelah masing-masing dewan pengupahan melakukan survei KHL. Kota Yogyakarta menetapkan KHL Rp1.041.846,43 dan mengusulkan UMK Rp981.000, Kabupaten Sleman menetapkan KHL Rp1.024.464,42 dan mengusulkan UMK Rp975.000, Kabupaten Bantul menetapkan KHL Rp965.391,08 dan mengusulkan UMK Rp970.000. Kabupaten Gunung Kidul menetapkan KHL Rp920.832,09 dan mengusulkan UMK Rp924.000, dan Kabupaten Kulon Progo menetapkan KHL Rp952.596,87 dan mengusulkan UMK Rp 920.000. Setelah rapat koordinasi, tiga kabupaten bersedia menyampaikan hasil kesepakatan besaran UMK 2013, yakni Kabupaten Sleman mnetapkan UMK sebesar Rp1.026.000, Kabupaten Bantul menetapkan UMK Rp993.000, dan Kabupaten Kulon Progo menetapkan UMK Rp954.000. Dua wilayah lain yakni Kota Yogyakarta dan Kabupaten Gunung Kidul belum bersedia menyampaikan besaran UMK 2013, tetapi berdasarkan hasil kesepakatan dalam rapat koordinasi UMK di kedua wilayah itu juga lebih tinggi dari survei KHL. (ANT)

    Ini Aksiku - Sri Sultan Hamengkubuwono X, Gubernur Daerah Istimewa Yogya...

    Kamis, 15 November 2012

    PEMBUBARAN BP MIGAS


    LIPAN_RI-ONLINE MK RESMI BUBARKAN BP MIGAS Jum'at, 16 November 2012 - 10:03 wib Suasana di Kantor BP Migas, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, beberapa hari yang lalu. Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan Badan Pengatur Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) bertentangan dengan undang-undang. Dengan kata lain, MK membubarkan BP Migas ini. Berdasarkan putusan MK Nomor 36/PUU-X/2012, MK resmi membubarkan BP Migas. Selanjutnya, tugas dan fungsinya dilaksanakan sementara oleh dirjen migas, Kementerian ESDM.

    LIPAN_RI-ONLINE MK RESMI BUBARKAN BP MIGAS Jum'at, 16 November 2012 - 10:03 wib Suasana di Kantor BP Migas, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, beberapa hari yang lalu. Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan Badan Pengatur Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) bertentangan dengan undang-undang. Dengan kata lain, MK membubarkan BP Migas ini. Berdasarkan putusan MK Nomor 36/PUU-X/2012, MK resmi membubarkan BP Migas. Selanjutnya, tugas dan fungsinya dilaksanakan sementara oleh dirjen migas, Kementerian ESDM.

    TENTANG MIGAS


    JAKARTA - Pelaku industri menghargai langkah pemerintah yang cepat menindaklanjuti pembubaran BP Migas. Dengan penerbitan Perpres diharapkan memberikan kepastian investasi industri minyak dan gas.

    "Kami menghargai dengan langkah cepat dari pemerintah mengatasi masalah ini (pembubaran BP Migas) kurang dari 48 jam sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap perseroan seperti Medco," ujar  Direktur Utama PT Medco Energi Tbk Lukman Mahfoedz.

    Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya tetap bisa berkonsentrasi melaksanakan tugas yang sangat penting yaitu meningkatkan produksi menyelesaikan proyek-proyek. Selain itu, Lukman mengaku pihaknya mendapatkan kabar investor lain juga sangat menghargai langkah cepat pemerintah yang menerbitkan Perpres dalam waktu singkat.

    Sementara itu, Direktur PT Benakat Petroleum Energy Tbk Firlie Ganindito mengatakan, pihaknya mengharapkan kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah tidak bersifat sementara. Bila terjadi ketidakpastian fungsi pengawasan yang sebelumnya dilakukan oleh BP Migas maka dapat menganggu investasi di industri migas.

    Firlie menuturkan, pembubaran BP Migas memberikan dampak signifikan di industri migas. Undang-undang Nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan gas Bumi yang telah berjalan 10 tahun dianggap bertentangan dengan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 sehingga membuat kejutan bagi pelaku industri migas. Menurut Firlie, hal itu menciptakan ketidakpastian investasi migas. Oleh karena itu pemerintah diharapkan dapat membuat kebijakan yang tidak bersifat sementara sehingga dampak pembubaran BP Migas dapat diminimalkan.

    Pemerintah telah mengumumkan membentuk unit pelaksana yang dipimpin langsung Menteri ESDM untuk melaksanakan tugas BP Migas pada Rabu (14/11).

    Sebelumnya Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar sidang putusan terhadap permohonan uji materi UU Migas (minyak dan gas). Dalam putusan tersebut, MK menyatakan bahwa keberadaan BP migas menyalahi kontitusi.

    “Mengabulkan permohonan pemohon untuk sebagian. Pasal 1 angka 23, Pasal 4 ayat (3), Pasal 41 ayat (2), Pasal 44, Pasal 45,Pasal 48 ayat (1), Pasal 59 huruf a, Pasal 61, dan Pasal 63 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat,“ ujar Ketua MK, Mahfud MD, membacakan putusan di Gedung MK, Selasa (13/11/12).

    Seminar Anti Narkoba "Nikmat Sesaat, Sengsara Selamanya"

    PRESIDEN TERBITKAN PERPRES MENGENAI STATUS BP MIGAS.flv

    Selasa, 13 November 2012

    Aksi Demo Lengserkan Walikota Siantar

    Sekar Telkom Bhakti Bagi Negeri - Ke Bengkalis Sumatera

    SAATNYA MEMBELA KPK !!!

    Purnomo dan Dirut Pertamina ke KPK

    BUKTI SEJARAH ASAL USUL KERAJAAN KUTAI,SISINGAMANGARAJA DAN MAJAPAHIT








    Medan 13/03 ( lipanri online )-Kerajaan Kutai : Sejarah, Raja, Dan Peninggalan, Beserta Kehidupan Politiknya Secara Lengkap – Tahukah anda tentang Kerajaan Kutai ??? Jika anda belum mengetahuinya anda tepat sekali mengunjungi gurupendidikan.com. Karena pada kesempatan kali ini akan membahas tentang sejarah Kerajaan Kutai, raja-raja Kerajaan Kutai, peninggalan Kerajaan Kutai, dan kehidupan politik Kerajaan Kutai secara lengkap. Oleh karena itu marilah simak ulasan yang ada dibawah berikut ini.




    Kerajaan Kutai

    Sejarah Kerajaan Kutai
    Kerajaan Kutai (Martadipura) merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan Kutai diperkirakan muncul pada abad 5 M atau ± 400 M. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur (dekat kota Tenggarong), tepatnya di hulu sungai Mahakam. Nama Kutai diambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yang menggambarkan kerajaan tersebut. Nama Kutai diberikan oleh para ahli karena tidak ada prasasti yang secara jelas menyebutkan nama kerajaan ini. Karena memang sangat sedikit informasi yang dapat diperoleh akibat kurangnya sumber sejarah.

    Keberadaan kerajaan tersebut diketahui berdasarkan sumber berita yang ditemukan yaitu berupa prasasti yang berbentuk yupa / tiang batu berjumlah 7 buah. Yupa yang menggunakan huruf Pallawa dan bahasa sansekerta tersebut, dapat disimpulkan tentang keberadaan Kerajaan Kutai dalam berbagai aspek kebudayaan, antara lain politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Adapun isi prasati tersebut menyatakan bahwa raja pertama Kerajaan Kutai bernama Kudungga. Ia mempunyai seorang putra bernama Asawarman yang disebut sebagai wamsakerta (pembentuk keluarga). Setelah meninggal, Asawarman digantikan oleh Mulawarman. Penggunaan nama Asawarman dan nama-nama raja pada generasi berikutnya menunjukkan telah masuknya pengaruh ajaran Hindu dalam Kerajaan Kutai dan hal tersebut membuktikan bahwa raja-raja Kutai adalah orang Indonesia asli yang telah memeluk agama Hindu.

    Raja-Raja Kerajaan Kutai
    1. Maharaja Kudungga



    Adalah raja pertama yang berkuasa di kerajaan kutai. Nama Maharaja Kudungga oleh para ahli sejarah ditafsirkan sebagai nama asli orang Indonesia yang belum terpengaruh dengan nama budaya India.Dapat kita lihat, nama raja tersebut masih menggunakan nama lokal sehingga para ahli berpendapat bahwa pada masa pemerintahan Raja Kudungga pengaruh Hindu baru masuk ke wilayahnya. Kedudukan Raja Kudungga pada awalnya adalah kepala suku. Dengan masuknya pengaruh Hindu, ia mengubah struktur pemerintahannya menjadi kerajaan dan mengangkat dirinya sebagai raja, sehingga penggantian raja dilakukan secara turun temurun.

    2. Maharaja Asmawarman

    Prasasti yupa menceritakan bahwa Raja Aswawarman adalah raja yang cakap dan kuat. Pada masa pemerintahannya, wilayah kekuasaan Kutai diperluas lagi. Hal ini dibuktikan dengan dilakukannya Upacara Asmawedha pada masanya. Upacara-upacara ini pernah dilakukan di India pada masa pemerintahan Raja Samudragupta ketika ingin memperluas wilayahnya. Dalam upacara itu dilaksanakan pelepasan kuda dengan tujuan untuk menentukan batas kekuasaan Kerajaan Kutai ( ditentukan dengan tapak kaki kuda yang nampak pada tanah hingga tapak yang terakhir nampak disitulah batas kekuasaan Kerajaan Kutai ). Pelepasan kuda-kuda itu diikuti oleh prajurit Kerajaan Kutai.

    3. Maharaja Mulawarman

    Raja Mulawarman merupakan anak dari Raja Aswawarman yang menjadi penerusnya. Nama Mulawarman dan Aswawarman sangat kental dengan pengaruh bahasa Sanskerta bila dilihat dari cara penulisannya. Raja Mulawarman adalah raja terbesar dari Kerajaan Kutai. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Kutai mengalami masa kejayaannya. Rakyat-rakyatnya hidup tentram dan sejahtera hingga Raja Mulawarman mengadakan upacara kurban emas yang amat banyak.

    Maharaja Irwansyah
    Maharaja Sri Aswawarman
    Maharaja Marawijaya Warman
    Maharaja Gajayana Warman
    Maharaja Tungga Warman
    Maharaja Jayanaga Warman
    Maharaja Nalasinga Warman
    Maharaja Nala Parana Tungga
    Maharaja Gadingga Warman Dewa
    Maharaja Indra Warman Dewa
    Maharaja Sangga Warman Dewa
    Maharaja Singsingamangaraja
    Maharaja Candrawarman
    Maharaja Prabu Nefi Suriagus
    Maharaja Ahmad Ridho Darmawan
    Maharaja Riski Subhana
    Maharaja Sri Langka Dewa
    Maharaja Guna Parana Dewa
    Maharaja Wijaya Warman
    Maharaja Indra Mulya
    Maharaja Sri Aji Dewa
    Maharaja Mulia Putera
    Maharaja Nala Pandita
    Maharaja Indra Paruta Dewa
    Maharaja Dharma Setia
    Peninggalan Kerajaan Kutai
    Peninggalan Sejarah Kerajaan Kutai Di abad 21 sekarang ini, beberapa peninggalan sejarah Kerajaan Kutai masih bisa kita temukan di Museum Mulawarman yang letaknya ada di Kota Tenggarong, Kutai Kartanegara. Jika Anda suatu saat berkunjung ke kota itu, sempatkanlah diri Anda untuk menengok bukti kebesaran dari kerajaan kutai. Saya sendiri beberapa waktu lalu berkunjung ke sana. Dengan tiket masuk Rp. 2.000, saya telah berhasil menikmati bukti eksotika masa lampau dengan melihat beberapa penginggalan kerajaan kutai. Apa saja peninggalannya yaitu sebagai berikut :

    1. Prasasti Yupa

    Prasasti Yupa adalah salah satu peninggalan sejarah kerajaan kutai yang paling tua. benda bersejarah satu ini merupakan bukti terkuat adanya kerajaan hindu yang bercokol di atas tanah Kalimantan. Sedikitnya ada 7 prasasti yupa yang hingga kini masih tetap ada.

    2. Ketopong Sultan

    Ketopong adalah mahkota Sultan Kerajaan Kutai yang terbuat dari emas. Beratnya 1,98 kg dan saat ini disimpan di Musium Nasional di Jakarta. Ketopong sultan kutai ditemukan pada 1890 di daerah Muara Kaman, Kutai Kartanegara. Di Musium Mulawarman sendiri, ketopong yang dipajang adalah ketopong tiruan.

    3. Kalung Ciwa

    Kalung Ciwa adalah peninggalan sejarah kerajaan Kutai yang ditemukan pada masa pemerintahan Sultan Aji Muhammad Sulaiman. Penemuan terjadi pada tahun 1890 oleh seorang penduduk di sekitar Danau Lipan, Muara Kaman. Kalung Ciwa sendiri hingga saat ini masih digunakan sebagai perhiasan kerajaan dan dipakai oleh sultan saat ada pesta penobatan sultan baru.

    4. Kalung Uncal

    Kalung Uncal adalah kalung emas seberat 170 gram yang dihiasi liontin berelief cerita ramayana.  Kalung ini menjadi atribut kerajaan Kutai Martadipura dan mulai digunakan oleh Sultan Kutai Kartanegara pasca Kutai Martadipura berhasil di taklukan. Adapun berdasar penelitian para ahli, kalung uncal sendiri diperkirakan berasal dari India (Unchele). Di dunia, saat ini hanya ada 2 kalung uncal, satu berada di India dan satunya lagi ada di Museum Mulawarman, Kota Tenggarong.

    5. Kura-Kura Emas

    Peninggalan sejarah kerajaan kutai yang menurut saya cukup unik adalah kura-kura emas. Benda ini sekarang ada di Musium Mulawarman. Ukurannya sebesar setengah kepalan tangan. Dan berdasarkan label yang tertera di dalam etalasenya, benda unik ini ditemukan di daerah Long Lalang, daerah yang terletak di hulu sungai Mahakam. Adapun berdasar riwayat, benda ini diketahui merupakan persembahan dari seorang pangeran dari Kerajaan di China bagi sang putri raja Kutai, Aji Bidara Putih. Sang Pangeran memberikan beberapa benda unik pada kerajaan sebagai bukti kesungguhannya yang ingin mempersunting sang putri.

    6. Pedang Sultan Kutai

    Pedang Sultan Kutai terbuat dari emas padat. Pada gagang pedang terukir gambar seekor harimau yang sedang siap menerkam, sementara pada ujung sarung pedang dihiasi dengan seekor buaya. Pedang Sultan Kutai saat ini dapat Anda lihat di Museum Nasional, Jakarta.

    7. Tali Juwita

    Tali juwita adalah peninggalan kerajaan kutai yang menyimbolkan 7 muara dan 3 anak sungai (sungai Kelinjau, Belayan dan Kedang Pahu) yang dimiliki sungai mahakam. Tali juwita terbuat dari benang yang banyaknya 21 helai dan biasanyan digunakan dalam upacara adat Bepelas.

    8. Keris Bukit



    Kang Keris bukit kang adalah keris yang digunakan oleh Permaisuri Aji Putri Karang Melenu, permaisuri Raja Kutai Kartanegara yang pertama. Berdasarkan legenda, permaisuri ini adalah putri yang ditemukan dalam sebuah gong yang hanyut di atas balai bambu. Dalam gong tersebut, selain ada seorang bayu perempuan, di dalamnya juga terdapat sebuah telur ayam dan sebuah keris, keris bukit kang.

    9. Kelambu Kuning

    Ada beberapa benda peninggalan kerajaan yang dipercaya memiliki kekuatan magis oleh masyarakat adat Kutai hingga saat ini. benda-benda ini ditempatkan dalam kelambu kuning untuk menghindari tuah dan bala yang bisa ditimbulkannya. Beberapa benda peninggalan sejarah kerajaan kutai tersebut antara lain kelengkang besi, tajau, gong raden galuh, gong bende, arca singa, sangkoh piatu, serta Keliau Aji Siti Berawan.

    10. Singgasana Sultan

    Singgasana sultan merupakan peninggalan sejarah kerajaan kutai yang masih tetap terjaga hingga kini. Benda tersebut terletak di Museum Mulawarman. Dahulu Setinggil / Singgasana ini digunakan oleh Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sultan Aji Muhammad Parikesit, dan raja-raja kerajaan kutai sebelumnya. Singgasana ini juga dilengkapi dengan payung, umbul-umbul, dan peraduan pengantin Kutai Keraton.

    11. Meriam Kerajaan kutai

    merupakan kerajaan yang dilengkapi dengan sistem pertahanan kuat. Hal ini dibuktikan oleh banyaknya peninggalan sejarah berupa meriam dan beberapa alat bela diri lainnya. Adapun meriam, kerajaan kutai memiliki 4 yang hingga kini masih terjaga dengan rapi. Keempat meriam tersebut antara lain Meriam Sapu Jagat, Meriam Gentar Bumi, Meriam Aji Entong, dan Meriam Sri Gunung. Peninggalan

    12. Tombak Kerajaan Majapahit

    Tombak-tombak tua yang berasal dari Kerajaan Majapahit juga merupakan peninggalan sejarah  kerajaan kutai. Ya, tombak-tombak tersebut telah ada di Muara Kaman sejak dulu. Ini membuktikan jika kerajaan kutai dan Kerajaan Majapahit pada masa silam memiliki hubungan yang sangat erat. Peninggalan

    13. Keramik Kuno Tiongkok

    Ratusan keramik kuno yang diperkirakan berasal dari berbagai dinasti di kekaisaran Cina tempo dulu yang sempat ditemukan tertimbun di sekitar danau Lipan membuktikan bahwa kerajaan kutai dan kekaisaran china telah melakukan hubungan perdagangan yang erat pada masa silam. Ratusan keramik kuno yang menjadi peninggalan sejarah kerajaan Kutai itu kini tersimpan di ruang bawah tanah musium mulawarman di Tenggarong, Kutai kartanegara. Peninggalan

    14. Gamelan Gajah Prawoto

    Di Museum Mulawarman saat ini juga terdapat seperangkat gamelan. Gamelan-gamelan ini diyakini berasal dari pulau Jawa. Tak hanya itu, beberapa topeng, keris, pangkon, wayang kulit, serta barang-barang kuningan dan perak yang ada sebagai peninggalan sejarah kerajaan kutai tempo silam juga membuktikan bahwa telah ada hubungan erat antara kerajaan-kerajaan di Jawa dengan Kerajaan Kutai Kartanegara

    Kehidupan Politik Kerajaan Kutai
    Kehidupan politik yang dijelaskan dalam yupa bahwa raja terbesar Kutai adalah Mulawarman, putra Aswawarman dan Aswawarman adalah putra Kudungga. Dalam yupa dijelaskan bahwa Aswawarman disebut sebagai Dewa Matahari dan pendiri keluarga raja. Hal ini berarti Aswawarman sudah menganut agama Hindu dan dipandang sebagai pendiri keluarga. Berikut adalah penjelasan mengenai raja – raja di Kutai.

    Raja Kudungga adalah raja pertama yang berkuasa di Kerajaan Kutai. Tetapi, apabila dilihat dari nama Raja yang masih menggunakan nama Indonesia, para ahli berpendapat bahwa pada masa pemerintahan Raja Kudungga berpendapat bahwa pada masa pemerintahan Raja Kudungga pengaruh Hindu baru masuk ke wilayahnya. Kedudukan Raja Kudungga pada awalnya adalah kepala suku.
    Aswawarman adalah raja pertama Kerajaan Kutai yang bercorak Hindu. Ia juga diketahui sebagai pendiri dinasti Kerajaan Kutai sehingga diberi gelar Wangsakerta, yang artinya pembentuk keluarga. Aswawarman memiliki 3 orang putra dan salah satunya adalah Mulawarman.
    Mulawarman kental dengan pengaruh bahasa Sanskerta jika dilihat dari cara penulisannya. Mulawarman adalah raja terbesar dari Kerajaan Kutai. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Kutai mengalami masa yang gemilang. Dari Yupa diketahui bahwa masa pemerintahan Mulawarman, kerajaan Kutai mengalami masa keemasan. Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur. Rakyat Kutai hidup sejahtera dan makmur
    Kehidupan Ekonomi Kerajaan Kutai
    Kehidupan ekonomi di kutai disebutkan dalam salah satu prasasti bahwa Raja Mulawarman telah mengadakan upacara korban emas dan menghadiahkan 20.000 ekor sapi untuk golongan Brahmana. Tidak diketahui secara pasti asal emas dan sapi tersebut diperoleh. Apabila emas dan sapi tersebut didatangkan dari tempat lain, bisa disimpulkan bahwa kerajaan Kutai telah melakukan kegiatan dagang.

    Kehidupan Sosial Dan Budaya Kerajaan Kutai
    Dalam kehidupan sosial terjalin hubungan yang harmonis antara Raja Mulawarman dengan Kaum Brahmana, seperti yang dijelaskan dalam Yupa, bahwa Raja Mulawarman memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada Kaum Brahmana di dalam tanah yang suci bernama Waprakeswara. Istilah Waprakeswara tempat suci untuk memuja Dewa Siwa.

    Dalam kehidupan budaya Kerajaan Kutai sudah maju. Hal ini dibuktikan melalui upacara penghinduan yang disebut Vratyastoma. Pada masa Mulawarman upacara penghinduan tersebut dipimpin oleh pendeta Brahmana dari orang Indonesia asli. Adanya kaum Brahmana asli orang Indonesia membuktikan bahwa kemampuan intelektualnya tinggi, terutama penguasaan terhadap bahasa Sanskerta.

    Kejayaan Kerajaan Kutai
    Masa kejayaan Kerajaaan Kutai berada pada massa pemerintahan Raja Mulawarman. Hal ini karena beliau begitu bijaksana dan royal bagi hal-hal yang religius. Para brahmana dihadiahi emas, tanah, dan ternak secara adil, pengadaan upacara sedekah di tempat yang dianggap suci atau Waprakeswara. Dan dibuktikan juga dengan pemberian sedekah kepada kaum Brahmana berupa 20.000 ekor sapi. Jumlah 20.000 ekor sapi ini membuktikan bahwa pada masa itu kerajaan Kutai telah mempunyai kehidupan yang makmur dan telah mencapai massa kejayaannya.

    Runtuhnya Kerajaan Kutai
    Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yang ibukotanya pertama kali berada di Kutai Lama (Tanjung Kute). Kutai Kartanegara inilah, di tahun 1365, yang disebutkan dalam sastra Jawa Negarakertagama. Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi kerajaan Islam yang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara.























    Mendagri Tegaskan Sanksi Aparatur Negara yang Bersalah

    gatot nyanyi getuk.MPG

    Kata Sambutan Dr RE Nainggolan (PLOt 03-0312 P. Siantar)

    Ganti Menteri, Ganti Mobil Dinas seharga 1.8 Milyar untuk setiap Menteri

    O.C. Kaligis Laporkan Wakil Menteri Hukum dan HAM

    ILC - "Grasi; Benarkah Mafia Narkoba Masuk Istana?" (part 3 of 10)

    statement Menhan

    MK: Pengelolaan Keuangan MA oleh Pemerintah Konstitusional

    Senin, 06 Februari 2012

    KUMPULAN BERITA LSM LIPANRI

    LIPAN-ONLINE KUMPULAN BERITA LEMBAGA INDEPENDEN PEMANTAU APARATUR NEGARA REPOBLIK INDONESIA. KKP Kucurkan Bantuan PUMP di Kepri Batam, Lipan-Online Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengucurkan bantuan kepada nelayan Kepulauan Riau berupa bantuan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) perikanan budidaya sebesar Rp 1.365.000.000. Di tempat yang sama KKP juga memberi bantuan dua paket modal usaha berbasis kelompok masyarakat senilai Rp 150 juta, kartu nelayan sebanyak 20.000 kartu, sertifikat hak atas tanah nelayan sebanyak 300 bidang tanah, bantuan 2 unit kapal fiber dan 5 unit kapal kayu serta alat tangkapnya. KKp juga menyalurkan bantuan sebanyak 45 unit kapal perikanan 2 GT, 30 unit kapal perikanan 5 GT, 7 unit kapal perikanan 30 GT, termasuk bantuan dana PUMP kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau sebesar Rp 3,3 miliar. Pemberian bantuan ini diserahkan secara simbolis oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo kepada Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani, dalam acara Peresmian Unit Pengolahan Ikan (UPI) di Pelabuhan Perikanan Barelang, Batam, belum lama ini. Menurut Sharif C.Sutardjo, program PUMP yang diluncurkan terbagi dua yakni PUMP perikanan tangkap dan PUMP perikanan budidaya dimana bantuan PUMP perikanan tangkap sebesar Rp 2 miliar yang dibagikan kepada 20 Kelompok Usaha Bersama (KUB) perikanan tangkap. Masing-masing kelompok tersebut mendapat bantuan sebesar Rp 100 juta. “Saat ini di Kepulauan Riau terdapat sekitar 49 Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang tersebar di seluruh Kepulauan Riau,” kata Sharif. Sharif juga menyerahkan bantuan berupa tujuh unit kapal INKA MINA senilai Rp 10,5 miliar sebagai salah satu upaya untuk mendukung perkembangan industri perikanan di Batam dan Kepulauan Riau pada umumnya. Sedangkan, bantuan dana PUMP perikanan budidaya yang akan disalurkan kepada Pemprov. Kepulauan Riau senilai total mencapai Rp 1, 365 miliar yang dibagikan kepada 21 kelompok yang terdiri dari lima kabupaten/kota. Pelaksanaan PUMP berbasis perikanan budidaya sendiri bertujuan untuk memacu produksi perikanan budidaya, disamping meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan usaha perikanan budidaya. “ Melalui bantuan Kapal dan dana tersebut diharapkan dapat meningkatkan produksi, nilai produksi, pendapatan serta menumbuhkan wirausaha kelompok, agar dapat menghasilkan produk bernilai tambah dan dapat memperluas pasar,” kata Sharif. Seluruh bantuan diserahkan sebagai upaya KKP untuk meningkatkan produksi dan pendapatan nelayan serta pengembangan wirausaha di dalam kelompok agar kelompok bisa mandiri. Secara keseluruhan wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 4 kabupaten dan 2 kota, 47 kecamatan serta 274 kelurahan/desa dengan jumlah 2.408 pulau besar dan kecil yang 30 persen belum bernama dan berpenduduk. Adapun luas wilayahnya sebesar 252.601 km², sekitar 95 persen merupakan lautan dan hanya sekitar 5 persen daratan. Sedangkan untuk potensi lahan yang belum digarap seperti, lahan tambak di kepulauan Riau seluas 100,553 Ha, untuk kolam air tawar 189 ha, sedangkan budidaya laut seluas 1,168,220 ha. Lebih lanjut, Sharif menyatakan, Kepulauan Riau ini memiliki potensi kelautan dan perikanan yang besar, namun belum tergarap secara optimal. “Apabila sektor kelautan dan perikanan dimanfaatkan dan dikelola dengan baik, akan dapat menjadi motor penggerak baru bagi perekonomian wilayah ini,” jelasnya. Guna mengembangkan kawasan ini, menurut Sharif diperlukan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota serta seluruh komponen masyarakat Kepri. Sinergisitas ini penting dilakukan ke depan untuk mempercepat pembangunan di daerah. Dalam rangka peresmian Unit Pengolahan Ikan (UPI) PT Mandra Guna Gema Sejati, Sharif C. Sutardjo menyerahkan bantuan berupa bantuan 2 (dua) Paket Modal Usaha Berbasis Kelompok Masyarakat Tahun Anggaran 2012 senilai Rp. 150 juta, kartu nelayan sebanyak 20.000 kartu, sertifikat hak atas tanah nelayan sebanyak 300 bidang tanah untuk kota Batam, Kab. Bintan dan Kab. Karimun, bantuan 2 Unit kapal fiber dan 5 unit kapal kayu serta alat tangkap kepada 6 (enam) kabupaten/kota, 45 unit kapal perikanan 2 GT, 30 unit kapal perikanan 5 GT, serta 7 unit kapal perikanan 30 GT. Total Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang terdapat di Kepulauan Riau sebanyak 731 UPI.Sharif berharap bantuan tersebut dapat digunakan sebaik-baiknya serta perlu dikelola dengan baik. Ia juga mengimbau kepada gubernur, bupati dan wali kota melalui dinas kelautan dan perikanan masing-masing agar dapat terus melakukan pembinaan kepada penerima bantuan agar usahanya dapat berkembang dan berkelanjutan. Di Kepulauan Riau, tepatnya di Kabupaten Bintan akan dijadikan tempat Minapolitan dan selanjutnya disusul oleh Kota Batam, Tanjung Pinang dan sekitarnya. Sedangkan Kota Batam, lebih dominan di usaha perikanan tangkap, selain itu usaha budidaya perikanan juga akan dikembangkan. Saat ini sudah ada Balai Budidaya Ikan di Barelang Balai Budidaya Laut (BBL) Batam, yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Kehadiran UPT ini setidaknya dapat mengawal teknologi budidaya di masyarakat, termasuk dalam hal penyediaan benih untuk budidaya ikan di laut. (idt) SENIN, 06 FEBRUARI 2012 13:11 Tim SAR Lanal Tanjung Balai Karimun dan Posal Pulau Nipah Selamatkan 15 ABK KM. Sempurna Sejati Karimun, Lipan-Online Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tanjung Balai Karimun salah satu pangkalan di bawah jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) melaksanakan Search And Rescue (SAR) terhadap Kapal Motor (KM) Sempurna Sejati yang mengalami kecelakaan di laut pada posisi 103° 33’ 00’’ BT – 01° 08’ 00’’ LU, Jumat lalu (3/2). KM Sempurna Sejati yang berbobot 214 GT tersebut diketahui berbendera Indonesia dan dinahkodai Fauzi Muhamad Basir berangkat dari Jurong Singapura dengan tujuan Tanjung Balai Karimun mengalami kecelakaan setelah bertabrakan dengan kapal super cargo yang melintas diperairan Traffic Separation Scheme (TSS) dari Selat Malaka, sehingga mengakibatkan KM. Sempurna Sejati mengalami kebocoran hebat. Setelah menerima informasi tentang kecelakaan KM. Sempurna Sejati dari salah satu Anak Buah Kapal (ABK) yang berhasil menghubungi pemilik kapal, kemudian pemilik kapal melaporkan kejadian tersebut kepada Lanal Tanjung Balai Karimun. Lanal Tanjung Balai Karimun kemudian melakukan koordinasi dengan Lanal Batam untuk melaksanakan bantuan penyelamatan. Lanal Batam kemudian memerintahkan satuan di bawahnya yakni Pos Angkatan Laut (Posal) Pulau Nipah untuk melakukan SAR terhadap kapal tersebut. Dengan menggunakan Patroli Keamanan Laut (Patkamla) Sea Rider, Tim SAR Lanal Tanjung Balai Karimun bergerak menuju lokasi kejadian dan langsung memberikan pertolongan kepada ABK KM. Sempurna Sejati. Seluruh ABK yang berjumlah 15 orang termasuk nahkoda berhasil diselamatkan dan dievakuasi oleh Tim SAR Lanal Tanjung Balai Karimun dan Posal Pulau Nipah Lanal Batam. KM. Sempurna Sejati yang membawa muatan barang klontong, jaring, drum dan peralatan sembahyang tenggelam dan tidak bisa diselamatkan, dikarenakan kondisi kapal yang miring. Selanjutnya ABK KM. Sempurna Sejati tersebut dievakuasi ke Lanal Tanjung Balai Karimun untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan, serta dilaksanakan pendataan oleh Staf Lanal Tanjung Balai Karimun. Setelah kondisi ABK KM. Sempurna Sejati tersebut membaik langsung dikembalikan ke pemilik kapal untuk dikembalikan ke kepada keluarga masing-masing. (Win) SENIN, 06 FEBRUARI 2012 12:44 Lantamal IV Tanjungpinang Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1433 H/ 2012 M Tanjungpinang, Lipan-Online Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IV Tanjung Pinang salah satu pangkalan utama di bawah jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) dengan Komandan Laksamana Pertama (Laksma) TNI Darwanto, S.H., M.AP., melaksanakan Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1433 Hijriah/2012 Masehi di Aula Yos Soedarso Markas Komando (Mako) Lantamal IV Tanjung Pinang, Jalan Batu Hitam-Tanjung Pinang, Senin (6/2). Tema pada peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1433 H/2012 M adalah Melalui Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Kita Mantapkan Keimanan Dan Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa Guna Meningkatkan Pengabdian Kepada Negara Dan Bangsa. Acara diawali dengan pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an Surat Al- Imran Ayat 32 s/d 37 oleh Serda LEK Basori dengan Saritilawah Serda APM/W Riza Waren dilanjutkan Tausiyah Agama yang disampaikan Al-Ustadz Drs. H. Imran Effendy Hasibuan MA, yang sehari-hari menjabat sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Al-Ittihadiyah Propinsi Kepulauan Riau. Dalam sambutannya Danlantamal IV Tanjung Pinang Laksma TNI Darwanto, S.H., M.AP., mengatakan, peringatan hari besar Islam tersebut hendaknya jangan diartikan hanya sebagai kegiatan rutin yang bersifat historis dan tradisional belaka, tetapi lebih dari itu adalah merupakan suatu hal yang bersifat dinamis dan universal dalam pengertian luas untuk membawa umat bersikap serta bertingkah laku secara terarah demi peningkatan daya pikir dan daya juang guna mencapai hidup serta kehidupan yang lebih baik. Komandan Lantamal IV Tanjung Pinang berharap dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut agar dapat memetik hikmah dan manfaat yang terkandung didalamnya sehingga pada gilirannya akan mampu menjiwai dan meneladani kepribadian Nabi Besar Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari. Lebih lanjut Danlantamal IV Tanjung Pinang mengatakan, Nabi Muhammad SAW ditugaskan oleh Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak umatnya sesuai dengan tuntunan agama Islam. Kepribadian beliau memang patut menjadi teladan bagi umat manusia pada umumnya serta umat Islam pada khususnya, karena selain telah dinyatakan dalam Al-Qur'an juga dalam praktek kehidupan kesehariannya, Nabi Besar Muhammad SAW telah membuktikan perilaku terpuji dan terpercaya, sehingga mendapat gelar dari masyarakat saat itu yaitu "Al-amin" yang berarti orang yang terpercaya. Salah satu sikap pribadi Nabi Muhammad SAW yang harus dicontoh adalah ketabahan dan keuletan dalam melaksanakan tugas yang diemban dengan jiwa juang yang tangguh dalam menghadapi segala tantangan, baik dalam menegakkan dan mensyiarkan agama Islam, maupun sebagai negarawan. Hadir dalam acara tersebut Wadan Lantamal IV Tanjung Pinang, Danwing Udara-2 Tanjung Pinang, para Asisten Danlantamal IV Tanjung Pinang, para Kadis/Kasatker Lantamal IV Tanjung Pinang, Danlanudal Tanjung Pinang, Ketua Korcab IV DJAB, pengurus Korcab IV DJAB, seluruh personel baik militer maupun pegawai negeri sipil (PNS) Lantamal IV Tanjung Pinang, Pengurus Masjid Al-Irsyad, Pengurus Masjid Al-Barqah dan anggota PPAL se Tanjung Pinang.(Win) JUMAT, 03 FEBRUARI 2012 12:49 Danlantamal IV Tanjungpinang Pimpin Sertijab Danlanal Batam Batam, Lipan-Online “Lanal Batam merupakan salah satu tulang punggung di dalam mendinamisasikan tugas, fungsi dan peran TNI Angkatan Laut sebagai komponen kekuatan pertahanan negara di laut”, demikian dikatakan Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) IV Tanjung Pinang Laksamana Pertama (Laksma) TNI Darwanto, S.H., M.AP., pada upacara serah terima Jabatan Komandan Lanal Batam dari Kolonel Laut (P) Iwan Isnurwanto kepada Kolonel Laut (P) Nur Hidayat, S.H., di Markas Komando (Mako) Lanal Batam, Kamis (2/2). Danlantamal IV Tanjung Pinang Laksma TNI Darwanto, S.H., M.AP., mengatakan, pergantian Komandan Lanal Batam pada hakikatnya merupakan satu mata rantai pembinaan personel dalam suatu organisasi, dalam rangka mendinamisasikan organisasi TNI Angkatan Laut secara keseluruhan. Hal tersebut dimaksudkan agar senantiasa responsif, antisipatif serta adaptif terhadap setiap perubahan lingkungan strategis yang terjadi. Lebih lanjut Danlantamal IV Tanjung Pinang mengatakan, wilayah operasional Lanal Batam mempunyai tingkat kerawanannya cukup tinggi, khususnya di jalur pelayaran internasional Selat Malaka dan Selat Singapura, yang merupakan kawasan perlintasan berbagai jenis kapal dari berbagai negara, menjadi sea lanes of communication (SLOC) dan sea lanes of oil trade (SLOT). Untuk itu keberadaan Lanal Batam harus mampu mengelola perairan yang menjadi tanggung jawabnya dengan baik, mengamankan lalu lintas pelayaran dan pencemaran laut serta memahami hak-hak lintas damai yang berlaku, sehingga Lanal Batam selaku pelaksana operasi harus mampu melaksanakan pengendalian laut dan menciptakan terwujudnya keamanan laut di wilayah tersebut. Selanjutnya Komandan Lantamal IV Tanjung Pinang mengatakan, Lanal Batam merupakan pelaksana dukungan yang berkedudukan langsung di bawah Komandan Lantamal IV Tanjung Pinang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan dukungan logistik, administrasi unsur-unsur TNI Angkatan Laut, melaksanakan patroli disekitar perairan Batam dan melaksanakan tugas-tugas lain berdasarkan kebijakan pimpinan TNI Angkatan Laut. Diakhir amanatnya Komandan Lantamal IV Tanjung Pinang mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada para pimpinan Instansi terkait, baik pemerintah, TNI/Polri, pihak swasta maupun tokoh masyarakat di kota Batam dan sekitarnya atas kerja sama serta koordinasi yang telah terjalin dengan baik selama ini. Hadir pada acara tersebut Komandan Guskamlabar Laksma TNI Pranyoto, S.Pi., Wakil Gubernur Kepri HM Soerya Respationo, para Asisten Danguskamlabar, para Asisten Danlantamal IV Tanjung Pinang, para Danlanal Jajaran Lantamal IV Tanjung Pinang, Kepala Badan Pengusaha Kawasan Batam, Wakil Walikota beserta pimpinan FKPD Kota Batam, serta para Komandan Satuan TNI/Polri.(IP) KAMIS, 02 FEBRUARI 2012 21:14 BC Tangkap Kapal Penyelundup Pasir ke Singapura Batam, Lipan-Online Patroli bea cukai Kepulauan Riau (Kepri) menangkap kapal penyelundup pasir ke Singapura, Kamis (2/2/2012). Kapal tersebut mengangkut sekira 5.000 metrik ton pasir. Muatan pasir itu berasal dari Kijang, Bintan. Kapal tersebut tertangkap tangan oleh Kapal Patroli BC 9004 di Perairan Internasional antara Nongsa Indonesia dan Changi Singapura dengan haluan dan tujuan ke Singapura. Kepala Seksi Operasi Kantor Wilayah Bea dan Cukai Khusus Kepulauan Riau Andhi Pramono mengatakan, kejadian tersebut diperkirakan merugikan Indonesia sekira Rp1.050.000.000. Permintaan dan harga yang tinggi di Singapura diduga menjadi motif utama penyelundupan pasir dari Indonesia. Kapal tersebut dinilai telah melanggar pasal 102A UU nomor 17 Kepabeanan tahun 2006 yakni mengekspor tanpa menyerahkan pemberitahuan pabean. Pelaku terancam hukuman pidana paling singkat 1 tahun paling lama 10 tahun, dengan denda minimal Rp50juta, maksimal Rp5 miliar.(Win/Okz/IP) KAMIS, 02 FEBRUARI 2012 14:40 Wasrikral Itarmabar di Lantamal IV Tanjungpinang Tanjungpinang, Lipan-Online Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IV Tanjung Pinang salah satu pangkalan utama dibawah jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) dengan Komandan Laksamana Pertama (Laksma) TNI Darwanto, S.H., M.A.P., menerima Tim Pengawasan dan Pemeriksaan Sektoral Inspektorat Koarmabar (Wasrikral Itarmabar) 2012 yang dipimpin Inspektur Itarmabar Kolonel Laut (S) Agus Haryono, di Markas Komando (Mako) Lantamal IV Tanjung Pinang Jalan Yos Soedarso Batu Hitam Tanjung Pinang, Rabu (1/2). Danlantamal IV Tanjung Pinang Laksma TNI Darwanto, S.H., M.A.P., dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Komandan (Wadan) Lantamal IV Tanjung Pinang Kolonel Marinir Rudy Andi Hamzah mengatakan, fungsi pengawasan dan pemeriksaan(Wasrik) dapat berjalan baik apabila fungsi tersebut telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam sebuah organisasi, sebagai build in control dan internal control. Hal tersebut menunjukkan bahwa wewenang tugas dan tanggung jawab para pelaksana pengawasan dan pemeriksaan dalam organisasi telah dilaksanakan dengan baik sesuai prinsip-prinsip transparansi dan dapat dipertanggungjawabkan serta efisien, pada setiap bidang dan semua strata organisasi. Dalam keadaan demikian, fungsi Wasrik dapat dinilai telah melembaga dan telah menjadi suatu kebutuhan dan keharusan dalam rangka pencapaian tugas pokok organisasi. Lebih lanjut Danlantamal IV Tanjung Pinang mengatakan, berkaitan dengan hal tersebut, upaya menjamin produktivitas, efisien dan efektifitas organisasi, pengelolaan sumber daya utamanya sumber anggaran yang terbatas membutuhkan perencanaan secara cermat, akurat dan akuntabel, agar program kerja yang telah ditetapkan dapat mencapai sasaran secara optimal terhadap daya guna, hasil guna, tepat guna, tertib hukum dan tertib tindak di bidang pembinaan, penggunaan kekuatan dan kesiapsiagaan operasi. Kesemua itu menempatkan fungsi dan peran Wasrik menjadi semakin mengemuka dalam mewujudkan kinerja organisasi menjadi dinamis, produktif dan efektif. Dengan demikian, Tim Wasrik hendaknya dipandang sebagai mitra kerja sehingga dapat terjalin pola kemitraan antara pelaksana Wasrik dan obyek Wasrik. Kondisi tersebut dapat menumbuhkembangkan hubungan yang harmonis secara timbal balik, dan pada gilirannya terwujud komunikasi yang lebih transparan. Dalam kesempatan tersebut, Inspektur Itarmabar Kolonel Laut (S) Agus Haryono membacakan sambutan Pangarmabar Laksamana Muda (Laksda) Didit Herdiawan, M.P.A, M.B.A., bahwa Wasrik Sektoral merupakan kegiatan untuk pengendalian jalannya program kerja dan anggaran yang dilaksanakan secara safari mulai tanggal 1 sampai 29 Februari 2012 di seluruh jajaran Lantamal IV Tanjung Pinang meliputi pemeriksaan hasil pelaksanaan program kerja tahun 2011 dengan istilah 2K 2E yaitu Ketaatan, kepatuhan, efektifitas dan efesiensi dalam menyelenggarakan program kerja yang telah disyahkan oleh pimpinan. Hadir pada acara tersebut Para Asisten Danlantamal IV Tanjung Pinang serta Para Kadis/Kasatker Lantamal IV Tanjung Pinang.(Win) SENIN, 30 JANUARI 2012 10:52 Pelindo II Garap Pelabuhan Baru di Batam Batam, Lipan-Online PT Pelindo II terus mengepakkan sayap mendongkrak kinerja layanan pelabuhan di Indonesia. Termasuk dengan rencana pembangunan pelabuhan baru di Batam dan pengembangan pelabuhan di Lampung. "Hari ini kami buat kesepakatan kerja sama dengan otoritas kedua daerah," kata Dirut PT Pelindo II, Rj Lino, di Batam, Senin (30/1). Kesepakatan dibuat dengan pemerintah atau pengelola daerah, terutama terkait lahan dan perizinan. Rencana pelabuhan baru di Batam, akan dibangun di Pulau Tanjung Sauh. Kesepakatan akan dibuat PT Pelindo dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam, nama baru untuk institusi yang dulu bernama Otorita Batam. Kerja sama pengembangan Pelabuhan Panjang, Lampung, adalah kerja sama PT Pelindo II dengan Pemerintah Provinsi Lampung. Melibatkan serta Pemerintah Kota Bandar Lampung dan Pemerintah Kabupaten Tanggamus. ( Lim )

    Arsip Blog

    Translate

    .btn-space{text-align: center;} .ripple {text-align: center;display: inline-block;padding: 8px 30px;border-radius: 2px;letter-spacing: .5px;border-radius: 2px;text-decoration: none;color: #fff;overflow: hidden;position: relative;z-index: 0;box-shadow: 0 2px 5px 0 rgba(0, 0, 0, 0.16), 0 2px 10px 0 rgba(0, 0, 0, 0.12);-webkit-transition: all 0.2s ease;-moz-transition: all 0.2s ease;-o-transition: all 0.2s ease;transition: all 0.2s ease;} .ripple:hover {box-shadow: 0 5px 11px 0 rgba(0, 0, 0, 0.18), 0 4px 15px 0 rgba(0, 0, 0, 0.15);} .ink {display: block;position: absolute;background: rgba(255, 255, 255, 0.4);border-radius: 100%;-webkit-transform: scale(0);-moz-transform: scale(0);-o-transform: scale(0);transform: scale(0);} .animate {-webkit-animation: ripple 0.55s linear;-moz-animation: ripple 0.55s linear;-ms-animation: ripple 0.55s linear;-o-animation: ripple 0.55s linear;animation: ripple 0.55s linear;} @-webkit-keyframes ripple {100% {opacity: 0;-webkit-transform: scale(2.5);}} @-moz-keyframes ripple {100% {opacity: 0;-moz-transform: scale(2.5);}} @-o-keyframes ripple {100% {opacity: 0;-o-transform: scale(2.5);}} @keyframes ripple {100% {opacity: 0;transform: scale(2.5);}} .red {background-color: #F44336;} .pink {background-color: #E91E63;} .blue {background-color: #2196F3;} .cyan {background-color: #00bcd4;} .teal {background-color: #009688;} .yellow {background-color: #FFEB3B;color: #000;} .orange {background-color: #FF9800;} .brown {background-color: #795548;} .grey {background-color: #9E9E9E;} .black {background-color: #000000;}