Akademisi Diharapkan Mampu Menghasilkan Sesuatu yang Konkret dan Bermanfaat
MEDAN, ( KBNLIPANRI ONLINE )
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengharapkan
para akademisi, khususnya di Universitas Sumatera Utara (USU) mampu menghasilkan
sesuatu yang konkret dan bermanfaat bagi masyarakat. Seperti di bidang
pertanian dan bidang lainnya yang dibutuhkan masyarakat.
Hal itu disampaikan Gubernur Edy ketika membuka Seminar
Nasional “Digital Farming: Smart Farming for Sustainable Agriculture in The Era
of Revolution 4.0” yang digelar oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Himadita Nursery
Fakultas Pertanian USU di gelanggang mahasiswa Kampus USU, Sabtu (24/11).
“Seminar ini jangan hanya seremonial saja, jauhkan kita dari
perbuatan yang tidak nyata, mari kita buat yang nyata, jangan hanya seminar
kemudian tidak ada hasil nyatanya,” kata Gubernur.
Gubernur menegaskan, segala sesuatu harus memberikan hasil
yang nyata. Contohnya, skripsi sebagai tugas akhir mahasiswa strata 1, haruslah
memberikan hasil yang berguna, termasuk bagi pembangunan Sumut.
Apalagi salah satu visi Gubernur saat ini adalah membuat
Sumut menjadi daerah yang agraris. “Sehingga tulisan itu tidak digudangkan
setelah mereka menulis. Pertanian ini adalah visi unggulan saya selaku Gubernur
Sumut. Jika agraris kuat, maka tak ada lagi yang dikhawatirkan. Jika dihantam
dengan krisis ekonomi, jika dollar naik terus, tidak akan berpengaruh jika agraris
kita kuat,” kata Edy Rahmayadi.
Selain itu, Edy Rahmayadi juga berharap, agar seminar
tersebut juga menjadi momen untuk menginformasikan dan mentrasfer perkembangan
ilmu pengetahuan serta inovasi teknologi terkini di bidang pertanian. Sehingga
segera dapat diterapkan dalam upaya percepatan mewujudkan Sumut sebagai daerah
agraris.
Gubernur juga menyampaikan, akan mengumpulkan para mahasiswa
terbaik dari setiap universitas yang ada di Sumut untuk bergabung dengannya
membangun daerah ini. Hal tersebut agar para akademisi berkontribusi dalam
pembangunan daerah.
Edy pun menyayangkan jika akademisi Sumut yang lebih memilih
berkarir di luar daerah. Slogan “Marsipature Hutanabe (Martabe)” yang berarti
“Mari Benahi Kampung/Daerah Masing-masing” harus digelorakan kembali di
kalangan para akademisi dan mahasiswa. “Jangan seperti kacang lupa kulit,”
katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Dedi Kurniawan mengatakan,
seminar tersebut bertujuan mengenalkan kepada mahasiswa tentang teknologi
pertanian berbasis android. “Mahasiswa sebagai jembatan masyarakat akan
menginformasikan mengenai teknologi ini kepada masyarakat,” katanya.
Seminar tersebut diisi oleh beberapa narasumber di
antaranya, CEO iGrow Andreas Senjaya, CEO Pak Tani Digital Mahendra Tlapta Sitepu,
Dosen Ahli Fakultas Pertanian USU Riswanti Sigalingging. Turut hadir Kepala
Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sumut M Azhar, Dekan Fakultas
Pertanian USU Ir Hasanuddin, para akademisi Sumut dan berbagai provinsi di
Indonesia. ( team )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Undangan