Sekda Kunjungi Tempat Bersejarah di Medan, Bukan Sekedar Peninggalan Masa Lalu
MEDAN,( kbn online )
Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprov Sumut)
Sabrina mengunjungi sejumlah tempat bersejarah di Kota Medan, Minggu (21/7).
Lokasi seperti Kesawan, Situs Kota China hingga Hutan Mangrove diharapkan bukan
sekedar peninggalan masa lalu.
FOTO
Sekertaris Daerah Provinsi Sumatera Utara
Sabrina mengunjungi Museum Situs Kota China, Minggu (21/7). Sabrina
mendengarkan penjelasan mengenai Situs Kota China dari pendiri Museum Situs
Kota China, Ichwan Azhari.
Dalam kunjungan tersebut, Sekda mendatangi Maktab atau
tempat belajar (sekolah) dalam istilah bahasa Arab yang berada di kawasan
Kesawan, belakang Masjid Bengkok. Menurutnya sekolah tersebut bukti peninggalan
sejarah dunia pendidikan yang masih ada. Karena itu, meskipun menjadi situs,
bangunan tersebut masih bermanfaat.
“Jadi kaluaupun mau buat museum, ya tidak sekedar
peninggalan. Karena tetap ada kegiatan belajar mengajar,” ujar Sekdaprov
bersama Sejarawan Ichwan Azhari.
Kunjungan selanjutnya, Sekda pun mendatangi Museum Situs
Kota China di Medan Marelan untuk melihat peninggalan sejarah kuno yang
disebutkan berasa dari berbagai negara pada masa lampau. Menurutnya apa yang
ada di tempat ini sangat baik dan memberikan pendidikan sejarah khususnya bagi
generasi muda.
“Kalau bisa di tempat ini, dibuat juga informasi mengenai
situs menggunakan bahasa asing, Inggris dan China. Minta bantuan nanti kepada
yang paham. Supaya yang datang bisa mengerti,” sebut Sekda.
Di halaman belakang Museum Kota China, Sekda juga sempat menikmati pertunjukan
Teater Rumah Mata yang menampilkan cerita tentang Tembikar, hasil karya
pendahulu menggunakan bahan tanah. Penampilan sederhana dari anak muda penduduk
sekitar pun mendapat apresiasi. Apalagi di bagian lain halaman belakang itu,
ada kegiatan pengolahan sampah plastik dan botol air mineral menjadi meja dan
barang berguna lain.
Tidak hanya itu, beranjak dari Museum Kota China, Sekda juga
mendatangi Rumah Baca yang dikelola Rumah Mangrove Indonesia. Baginya,
kepedulian aktivis penjaga hutan mangrove kepada anak usia sekolah begitu
penting. Karena masih banyak anak nelayan yang ikut melaut dan tidak sekolah
akibat tuntutan ekonomi.
“Kasihan juga kan kalau seusia mereka harus melaut, karena
mereka itu harusnya sekolah. Bagus lah ada kegiatan Rumah Baca, biar anak-anak
itu bisa mendapat pendidikan,” sebut Sekda.
Sementara Sejarawan Ichwan Azhari menuturkan bahwa di Kota
Medan ada begitu banyak bukti sejarah peninggalan masa lalu. Namun banyak juga
yang hilang karena alasan pembangunan dan sebagainya. Termasuk juga hutan
mangrove di kawasan Medan Utara yang diperkirakan berusia tua.
“Banyak yang kita coba perjuangkan supaya bangunan
bersejarah tidak diruntuhkan, tetapi memang sering kalah. Jadi tinggal
barang-barang yang tersisa yang bisa kita kumpulkan sebagai bukti sejarah,”
ujar Ichwan yang juga membawa Sekdaprov mengunjungi lokasi hutan manvrove di
Danau Siombak. ( LIMBER SINAGA )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Undangan