LIPANRITV1
Retas5
Total: 267 Artikel
Stunting Sumut Masih Tinggi
Stunting Sumut Masih Tinggi Nawal Minta Orang Tua Perhatikan Gizi MEDAN,( kbn lipanri ) – Masih tingginya kasus stunting atau kegagalan pertumbuhan pada anak di Provinsi Sumatera Utara (Sumut), menjadi perhatian besar pemerintah, termasuk Dharma Wanita Persa…Edy Rahmayadi Ingin STM Hulu Jadi Sentra Penghasil Bawang Merah
Edy Rahmayadi Ingin STM Hulu Jadi Sentra Penghasil Bawang Merah…New Normal Candi Prambanan
Simulasi New Normal Candi Prambanan Mulai Dilaksanakan Borobudur,( kbn lipanri ) Kamis 11 Juni 2020, PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan & Ratu Boko juga melakukan hal yang sama di destinasi heritage Candi Prambanan yang terletak di perbat…Sumut Kirim 38 Relawan Medis
Sumut Kirim 38 Relawan Medis ke Wisma Atlet Jakarta MEDAN,( kbn lipanri ) Sebanyak 38 orang relawan asal Sumatera Utara (Sumut) diberangkatkan ke Jakarta, Selasa (5/5). Mereka akan menjadi relawan tenaga tenaga medis untuk ditempatkan di Rumah Sakit (RS) Dar…Pemprovsu Telah Alokasikan Rp231 M
Pemprovsu Telah Alokasikan Rp231 M Tangani Covid-19 MEDAN,( kbn lipanri ) Penyebaran wabah Corona Virus Disease (Covid-19) sangat berdampak terhadap kesehatan masyarakat. Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) telah me…Dana Penanganan Covid-19
KPK Ingatkan Pemda Tidak ‘Main-main’ dengan Dana Penanganan Covid-19 MEDAN,( kbn lipanri ) Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi (Korsupgah) Wilayah I Maruli Tua melakukan rapat teleconference, Kamis (23/4) dengan pemeri…Raja Belanda Datang Minta Maaf
Raja Belanda Datang Minta Maaf, Pemerintah RI Berak di Muka Sendiri Jakarta,( kbn lipanri ) Pada Senin (9/3/2020) Raja Belanda Willem-Alexander dan permaisuri Maxima Zorreguieta Cerruti beserta rombongannya datang ke Indonesia. Dalam rombongan itu, ada sekit…Alifungsi Tanah Ulayat Kesultanan Batak Melayu Dan Kerajaan Batak Karo
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Cs Dilaporkan Warga Sumut ke KPK “Bukti Hak Tanah Ulayat Adat ( Hutan Rakyat ) Beralihfungsi Menjadi Milik Negara Berdasarkan HGU PTPN2 Yang Merugikan Negara Triliun Rupiah,Masyarakat Adat Menjadi Korban Tidak Dapat Mempertahanka…
Medsos4
coba6
Entri Populer
-
Di Sadur dari Artikel: AGUS SISWANTO DAN EKA SUPRIATNA Pada tgl. 6 Februari 2008 lalu, Misteri mendapat undangan seor...
-
LIPAN-ONLINE KUMPULAN BERITA LEMBAGA INDEPENDEN PEMANTAU APARATUR NEGARA REPOBLIK INDONESIA. KKP Kucurkan Bantuan...
-
Kerajaan Majapahit Kerajaan Majapahit | Sejarah | Peninggalan | Lengkap dengan Masa Kejayaan di Nusantara 27 Juli 2017 Oleh Delvatins...
-
Sejarah Kerajaan Sriwijaya Lengkap Mei 4, 2017 Oleh ibnuasmara Sejarah Kerajaan Sriwijaya Lengkap ( lipanri online ). Kerajaan ...
-
Tuanku Rao. Terror Agama Islam Mazhab Hambali di Tanah Batak 8 Votes Selama ini banyak dari k...
-
Revolusi Sosial Berdarah di Simalungun Tahun 1946 November 1, 2011 | Filed under: Sejarah | Posted by: Dori Alam Girsang O...
-
KOLONEL MALUDIN SIMBOLON: Ingatan Kolektif Masyarakat Terhadap Jatuhnya Pesawat Tentara Pusat di Huta Tongah. 1. Pengantar Pa...
Senin, 20 November 2017
lipanri online
Pelaksanaan Program Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Provsu Berdasarkan UU NO.23 Thn 2014.
Medan,13/11/2017 ( lipanri online)- Pelaksanaan Program Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ( PPKB ) di Provisi Sumut akan dioptimalkan, baik dalam aspek pembinaan ketahanan keluarga maupun pengelolaan kependudukan.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Sumut dr Ria Novida Telaumbanua kepada wartawan, Senin (13/11) Pada Acara Temu Pers yang dilaksanakan Biro Humas Pemprovsu di Gedung Gubsu. Dia mengatakan, Tujuan Program PPKB adalah Mewujudkan Penduduk Tumbuh Seimbang dan Keluarga yang Berkualitas dengan indicator keberhasilan adalah menurunnya laju pertumbuhan penduduk ( LPP ) dengan menurunnya angka kelahiran total ( total fertility rate ) atau yang disingkat ASFR serta memperdayakan usia produktif untuk dikaryakan.Dalam rangka mencapai target tersebut harus melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB dan KR,peningkatan ketahanan keluarga dan remaja,penguatan advokasi dan KIE,penguatan kemitraan serta penggerakan pengendalian penduduk.
Disamping itu, kata dia, saat ini keterlibatan masyarakat untuk program Keluarga Berencana masih belum seperti yang diharapkan. Hal itu bisa dilihat dari rendahnya partisipasi keluarga dalam kegiatan Bina Keluarga Balita, rendahnya partisipasi keluarga/masyarakat dalam Bina Keluarga Lanjut Usia, serta rendahnya partisipasi keluarga/masyarakat dalam Bina Ketahanan Remaja. Juga masih rendahnya usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera melalui kelompok (UPPKS), dan rendahnya fungsi Pusat Informasi Konseling Remaja (PIC).
Dia juga menambahkan,terjadinya kemiskinan,pengangguran,putus sekolah dan munculnya berbagai jenis penyakit ini dampak negative akan mempengaruhi ketahanan dan kesejahteraan keluarga untuk itu diperlukan meningkatkan kualitas keluarga, karena semua pembangunan kependudukan dimulai dengan pembangunan keluarga. "Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga juga dapat ditelusuri melalui berbagai indikator yang merupakan pencerminan dari pelaksanaan 8 fungsi keluarga, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah No 87 tahun 2014, yang menyebutkan bahwa fungsi keluarga meliputi keagamaan, sosial budaya, cinta dan kasih sayang, perlindungan, reproduksi, sosial dan pendidikan, ekonomi dan fungsi lingkungan," paparnya.
Selain itu, kata dia, temu Perss,Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provsu agar dapat menjembatani bertujuan untuk menyamakan persepsi visi dan misi serta sinkronisasi perencanaan evaluasi dan laporan antara Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Provsu, Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (K3-) dengan Kabupaten/Kota. "Untuk memberhasilkan rapat ini, kita menghadirkan sejumlah narasumber antara lain: Kasubdit PPKB Direktorat SOPD IV Dirjen Bangda Departemen Dalam Negeri Arifin Hutagalung, Deputi KSPK BKKBN Pusat Yuni, Sekretaris Kepala Perwakilan BKKBN Pusat Atun, praktisi Dr dr Linda Maas, MPH dan lainnya," ujarnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Undangan