LIPANRITV1
Retas5
Medsos4
coba6
Entri Populer
-
Di Sadur dari Artikel: AGUS SISWANTO DAN EKA SUPRIATNA Pada tgl. 6 Februari 2008 lalu, Misteri mendapat undangan seor...
-
LIPAN-ONLINE KUMPULAN BERITA LEMBAGA INDEPENDEN PEMANTAU APARATUR NEGARA REPOBLIK INDONESIA. KKP Kucurkan Bantuan...
-
Kerajaan Majapahit Kerajaan Majapahit | Sejarah | Peninggalan | Lengkap dengan Masa Kejayaan di Nusantara 27 Juli 2017 Oleh Delvatins...
-
Sejarah Kerajaan Sriwijaya Lengkap Mei 4, 2017 Oleh ibnuasmara Sejarah Kerajaan Sriwijaya Lengkap ( lipanri online ). Kerajaan ...
-
Tuanku Rao. Terror Agama Islam Mazhab Hambali di Tanah Batak 8 Votes Selama ini banyak dari k...
-
KOLONEL MALUDIN SIMBOLON: Ingatan Kolektif Masyarakat Terhadap Jatuhnya Pesawat Tentara Pusat di Huta Tongah. 1. Pengantar Pa...
-
proposal1 Setelah mempelajari modul ini Anda dapat: 1. menguraikan hasil peninggalan budaya zaman batu, 2. menjelaskan hasil peninggalan bu...
Kamis, 18 Juni 2020
Rabu, 17 Juni 2020
Senin, 15 Juni 2020
New Normal Candi Prambanan
Simulasi New Normal Candi Prambanan Mulai Dilaksanakan
Borobudur,( kbn lipanri )
Kamis 11 Juni 2020, PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan & Ratu Boko juga melakukan hal yang sama di destinasi heritage Candi Prambanan yang terletak di perbatasan Kabupaten Sleman DI Yogykarta dan Klaten Jawa Tengah.
Setelah simulasi pemberlakuan new normal berhasil dilakukan di Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah, PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan & Ratu Boko juga melakukan hal yang sama di destinasi heritage Candi Prambanan yang terletak di perbatasan Kabupaten Sleman DI Yogykarta dan Klaten Jawa Tengah.
Direktur Utama PT TWC Edy Setijono, Kamis (11/06/2020) petang, di Candi Prambanan mengatakan, revitalisasi kawasan dan evaluasi program juga dilakukan secara bertahap. Sesuai dengan arahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemparekraf) yang akan menerapkan program CHS (cleanliness, health, and safety) di setiap destinasi pariwisata.
Simulasi new normal juga dihadiri berbagai stakeholder pariwisata hingga Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dua propinsi, DIY dan Jawa Tengah.
Simulasi praoperasional dengan standar new normal pariwisata di kawasan TWC ini berupa penerapan dan fasilitas, sistem protokol Covid-19 yang mengacu pada kesehatan, kebersihan, dan keamanan.
Protokol yang telah disiapkan dan harus dipatuhi para pengunjung diberlakukan mulai dari tempat kedatangan hingga masuk ke area candi. Jika pengunjung datang berombongan maka ketika sudah sampai ke drop zone yang masuk satu orang terlebih dahulu untuk beli tiket.
Di area drop zone, pengunjung lainnya menunggu di mobil atau kendaraan. Satu orang yang membeli tiket harus cuci tangan terlebih dahulu di mana ada 6 buah tempat cuci tangan disediakan oleh pengelola. Setelah itu, penyemprotan disinfektan di bilik yang telah disiapkan di pintu masuk pembalian tiket, cek suhu tubuh, dan cuci tangan dengan hand sanitizer.
Untuk yang melanjutkan perjalanan ada dua pilihan masuk ke area taman yaitu dengan menggunakan kendaraan candi atau jalan kaki. Di sepanjang jalur menuju ke area Candi sudah ada tanda buat para pengunjung untuk jaga jarak.
"Protokol kesehatan tetap diberlakukan hingga pintu keluar,"ujar Eddy Setijono.
Kegiatan simulasi ini merupakan kegiatan pertama di Candi Prambanan dan akan dilakukan minimal satu kali lagi, dalam rangka prapembukaan di masa pandemi Covid-19.
"Simulasi tidak hanya dilakukan satu kali namun pihaknya menargetkan dilakukan sebanyak tiga kali. Dalam setiap simulasi nantinya akan ada evaluasi di mana saja yang perlu diperbaiki,” ujarnya.
Namun menurut Eddy, pembukaan secara umum pihaknya masih menunggu rekomendasi dari tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) maupun Jawa Tengah.
Meski demikian, PT TWC mengaku siap jika sewaktu-waktu pemerintah mengizinkan Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko dibuka.
Edi menambahkan karena ada tiga protokol yang harus ditaati yaitu kesehatan, kebersihan, dan keamanan, maka jumlah pengunjung akan diberikan interval waktu dan juga pembatasan. Di masa pandemi seperti sekarang ini pihaknya hanya menargetkan wisatawan 50% persen dari kapasitas seharusnya.
“Tetapi tidak langsung 50%. Akan dilakukan secara bertahap, jumlah pengunjung akan ditingkatkan mulai dari 20% kemudian 30%, 40%, baru 50%. Tahapan tersebut diperlakukan sesuai dengan kepatuhan dari para pengunjung terhadap protokol yang telah ditetapkan,” katanya.
Demikian juga dengan lamanya waktu pengunjung berada di dalam areal candi. Pengunjung dibatasi 30 menit hingga 1 jam di dalam ring pertama candi.
Langganan:
Postingan (Atom)