Sumut Kirim 38 Relawan Medis ke Wisma Atlet Jakarta
MEDAN,( kbn lipanri )
Sebanyak 38 orang relawan asal Sumatera Utara (Sumut)
diberangkatkan ke Jakarta, Selasa (5/5). Mereka akan menjadi relawan tenaga
tenaga medis untuk ditempatkan di Rumah Sakit (RS) Darurat Covid-19 di Wisma
Atlet Kemayoran, Jakarta.
FOTO
Juru Bicara
(Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Sumut, Whiko
Irwan memberikan keterangan pers di
Media Centre GTPP Covid-19 Sumut, Kantor Gubernur Jalan Pangeran Diponegoro
Nomor 30 Medan, Selasa (5/5).
Demikian disampampaikan Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas
Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Sumut, Whiko Irwan saat
memberikan keterangan pers di Media Centre GTPP Covid-19 Sumut, Kantor Gubernur
Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Selasa (5/5).
"Ini sangat membanggakan. Mereka merupakan duta
kesehatan dari Sumut dalam menangani Covid-19. Marilah kita doakan bersama agar
mereka dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan kembali ke Sumut
dengan keadaan selamat dan sehat," ujar Whiko.
Whiko juga menyampaikan, sampai hari ini Kota Medan masih
menjadi daerah tertinggi penyebaran Covid-19 di Sumut. Untuk itu perlu terus
digalakkan upaya-upaya pencegahannya di tengah masyarakat.
"Sampai saat ini sebaran tertinggi pasien Covid-19
berasal dari Kota Medan. Namun hal itu bukan berarti kabupaten/kota lain tidak
berpotensi terjadi penyebaran virus corona. Untuk itu agar tetap melakukan
upaya pencegahan dan tetap melindungi warganya,"ujarnya.
Adapun data terbaru perkembangan Covid-19 di Sumut yakni
sebanyak 154 pasien dalam pengawasan (PDP) tengah dirawat, dengan PCR positif
sebanyak 130 orang. Pasien positif terbanyak dari Kota Medan 98 orang,
Deliserdang 12 orang dan Pematangsiantar sebanyak 6 orang. Pasien meninggal
bertambah satu orang dari hari sebelumnya menjadi 14 orang dan pasien sembuh
juga mengalami peningkatan sebanyak dua orang menjadi 43 orang.
Untuk itu, Whiko menyarankan upaya pencegahan terus
dilakukan dengan mengajak masyarakat tetap menggunakan masker, rutin melakukan
cuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta mencegah masyarakat melakukan
kegiatan yang berkerumun dan melakukan isolasi secara mandiri.
Untuk petugas kesehatan yang sedang berjuang merawat pasien
Covid-19, Whiko memberikan semangat menjalankan tugasnya. "Alat
Perlindungan Diri (APD) yang merupakan alat penting dalam melakukan perawatan
akan terus kita dukung. Hari ini Gugus Tugas Pusat kembali mengirim 4.400 APD
yang diangkut dengan pesawat udara TNI AU dan sudah mendarat di Lanud Soewondo
serta telah diserahterimakan oleh Dinas Kesehatan Sumut yang nantinya akan
disalurkan ke puskemas dan rumah sakit di kabupaten/kota se-Sumut,"
ujarnya.
Kembali Positif
Sementara itu terkait reaktivasi atau reinfeksi dapat
terjadi, dimana orang yang positif kemudian dinyatakan sembuh dan dapat kembali
positif seperti yang dialami Ajudan Wakil Gubernur Sumut, Jubir GTPP Covid-19
Sumut Aris Yudhariansyah, pernah menyampaikan kemungkinan tersebut.
Menurut Aris, reaktivasi atau reinfeksi kemungkinan besar
bisa terjadi, lantaran paparan Covid-19 masih sangat tinggi. Untuk itu
masyarakat diminta paham dengan fase dan alur Covid-19 bekerja.
“Sehingga dalam menyikapi Covid-19, kita bisa bersikap dan
merespon secara rasional, tidak panik akibat informasi yang tidak jelas,”
ujarnya, di Media Centre GTPP, beberapa waktu lalu.
Pada umumnya, jelas Aris, rata-rata virus bertahan sampai
hari ke-20. Meskipun setelah anti bodi timbul dan matang, maka sejak hari ke-10
jumlah virus akan menurun drastis. Kemudian, hari ke-14 jumlah virus tinggal
sedikit dan benar-benar bersih pada hari ke-20.
“Namun, pada kasus ekstrem dimana virus dapat bertahan
sampai 28 hingga 37 hari setelah kontak. Jika mau aman, gunakan prinsip 2 kali
20 hari atau enam pekan. Untuk itu lah, kenapa isolasi sangat penting untuk
memastikan virus benar-benar sudah hilang dan tidak menularkan ke orang lain,”
tuturnya. ( limber sinaga )