Pemindahan Pusat Pemerintahan ,Dahlan Sebut Ada Prabowo di Ibu Kota Baru, Ini Penjelasannya
Jakarta,( lipanri online )
Nama Prabowo Subianto kemarin sempat ramai lagi dibicarakan
di jagat pemberitaan media. Kali ini bukan karena kontestasi pemilihan presiden
ataupun intrik politik lain pasca pilpres.
Kali ini nama Prabowo mencuat karena kepemilikan lahan di
Pulau Kalimantan, khususnya di Kalimantan Timur, Ibu Kota Indonesia yang baru.
Pemberitaan seputar hal tersebut ramai tepat sehari setelah Presiden Joko
Widodo (Jokowi) resmi mengumumkan kepindahan ibu kota tersebut.
Tulisan dari Menteri BUMN periode 2011-2014 Dahlan Iskan
yang mencuatkan kabar ini. Dalam blog pribadinya, Disway.id, Dahlan menulis
artikel mengenai perpindahan ibu kota ini, dimana didalam tulisan ini
menyebutkan Prabowo memiliki lahan di dearah calon ibu kota tersebut.
Saya tahu lokasi itu. Yang direncanakan jadi ibu kota baru
Republik Indonesia itu. Yang kemarin diumumkan sendiri oleh Bapak Presiden
Jokowi itu.
Di Kaltim ada kota besar bernama Balikpapan. Dua jam
penerbangan dari Jakarta. Balikpapan disebut juga kota minyak. Sejak zaman
Belanda. Ada kilang minyak di sana. Seperti juga Dumai di Riau dan Pangkalan
Brandan di Sumut.
Yang terpenting di Balikpapan ada Teluk Balikpapan.
Teluk itu sangat panjang. Menjorok masuk ke dalam daratan
Kalimantan. Kota Balikpapan berlokasi di mulut kanan Teluk itu. Lokasi ibu kota
baru nanti di kiri Teluk tersebut.
Di tengah teluk itu ada pulau kecil. Saya pernah ingin
membelinya. Saya anggap ideal untuk lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir
Thorium. Tentu saya urungkan saja niat itu. Pulau itu akan berada persis di
depan ibu kota. Posisinya lebih dekat dari Pulau Seribu yang di depan pantai
Jakarta. Pulau ini hanya 1 km dari pantai ibu kota baru itu.
Kalau jadi.
Teluk itu begitu panjangnya. Pantai di kiri teluk itu
sebagian masuk wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara. Sebagian lagi masuk
Kabupaten Kutai Kartanegara. Yakni yang posisinya melengkung di ujung teluk.
Melengkung sampai sisi kanan teluk. Sampai dengan wilayah kota Balikpapan.
Dari ibu kota baru itu nanti orang bisa memandang
gemerlapannya Kota Balikpapan. Yang konturnya berbukit-bukit. Lampu di atas
bukit-bukit itu pun akan terlihat indah. Bercampur dengan lampu di pinggir
pantai. Yang pantulan cahayanya berkilauan di atas air laut.
Itu kalau ibu kotanya dibangun di dekat pantai.
Air di teluk ini dalam. Tapi tenang. Tidak pernah terjadi
pendangkalan. Tidak ada sungai besar yang bermuara di teluk itu.
Ketika kawasan itu masih hutan pernah disebut sebagai
kawasan emas hijau. Kayunya menghasilkan dolar tidak henti-hentinya. Kayu-kayu
besar ditebang. Diekspor dalam bentuk gelondongan. Lewat teluk itu.
Hak penebangan hutan itu diberikan ke perusahaan asing. Dari
Amerika. Namanya: ITCI (International Timber Corporation Indonesia). Yang
berpusat di Oregon itu.
Sebut saja nama ITCI. Di tahun 1970-an. Semua orang Kaltim
tahu. Dekade itu saya hidup di Kaltim. Menjadi aktivis mahasiswa di sana. Juga
memulai karir wartawan dari sana.
Tentu sudah tidak ada lagi hutan itu di sana. Juga tidak ada
lagi ITCI. Pemilik perusahaan itu sudah bukan orang Amerika lagi. Sudah
berganti orang Indonesia. Namanya Prabowo Subianto.
Tapi masih ada tambang-tambang batu bara di sekitarnya.
Untuk menuju lokasi itu tentu harus melalui mulut Teluk
Balikpapan. Mulut teluk ini ramai sekali. Banyak lalu-lintas speed boat. Atau
kapal rakyat. Orang Balikpapan banyak yang menyeberang ke Panajam, satu
kecamatan di Paser. Orang Panajam banyak menyeberang ke Balikpapan. Hanya 15
menit.
Dari Panajam itu orang bisa naik mobil sampai jauh sekali.
Melintasi trans Kalimantan. Sampai ke Banjarmasin.
Orang Kalsel yang mau ke Samarinda juga bisa ke Panajam
dulu. Lalu menyeberang ke Balikpapan. Untuk meneruskan perjalanan dengan mobil
sampai Samarinda.
Saya pernah memutuskan untuk menyetujui dibangunnya jembatan
tol. Yang membentang panjang di atas mulut teluk itu.
Tahun 1980-an sudah ada jembatan yang menghubungkan dua sisi
teluk itu. Letaknya tidak di mulut teluk. Melainkan jauh di dalam teluk. Untuk
mendapatkan bentangan jembatan yang lebih pendek. Tapi karena posisi jembatan
ini tidak di mulut teluk, tetap saja banyak yang memilih menyeberang dengan
speed boat.
Kini sudah jelas. Lokasi yang disebutkan Bapak Presiden
meliputi dua kabupaten: Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Berarti
lokasi itu tepat di lengkung terdalam teluk tersebut. Persis di bekas Hak
Pengusahaan Hutan ITCI.
Berarti ibu kota baru nanti tidak perlu membangun bandara
baru. Cukup menggunakan bandara Balikpapan yang sekarang.
Toh dari bandara ini sudah dibangun jalan tol ke Samarinda.
Sedang dikerjakan. Kelak bisa saja ada exit di jalan tol ini. Exit ke ibu kota
--yang entah apa nama kota itu nanti.
Lokasi ini letaknya juga hanya sekitar 40 km dari Bukit
Soeharto --yang pernah disebut-sebut sebagai lokasi ibu kota.
Berarti tidak akan ada persoalan tanah. Cukup menggunakan tanah
ITCI itu --berapa ribu hektar pun.
Berita lainnya
Tanah Keluarga Prabowo Terbentang di Calon Lokasi Ibu Kota
Baru, Hashim Dua Kali Datangi Gubernur Kalimantan Timur.
Nama Prabowo Subianto dan adiknya, Hashim Djojohadikusumo
mengiringi pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Keluarga Prabowo Subianto disebut-sebut punya lahan super
luas di area ibu kota baru yakni di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai
Kartanegara.
Lahan yang dimaksud berada di bawah pengelolaan PT
International Timber Corporation Indonesia atau ITCI.
Berdasarkan informasi yang dihimpun ada dua perusahaan ITCI
di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kecamatan Samboja Kutai
Kartanegara.
Dua perusahaan ini yakni ITCI Kartika Utama, dan ITCI PT
ITCI Hutani Manunggal.
ITCI Kartika Utama merupakan perusahaan pemegang Hak
Pengelolaan Hutan (HPH).
Sedangkan ITCI HUtani Manunggal bergerak di bidang Hutan
Tanaman Industri atau HTI.
Berdasarkan data Jaringan Advokasi Tambang atau Jatam, PT
ITCI Kartika Utama, perusahaan yang dikuasai oleh Hashim Djojohadikusumo, adik
Prabowo Subianto.
Total konsesi PT ITCI Kartika Utamamencapai 173.395 hektare
membentang di Penajam Utara, Kutai Kertanegara, dan Kutai Barat.
Hal ini diketahui dari SK IUPHHK-HA: 160/Menhut-II/2012,
tanggal 27 Maret 2012.
Di kabupaten itu, juga ada PT ITCI Hutani Manunggal,
perusahaan patungan yang didirikan tahun 1993 oleh PT ITCI Kartika Utama dan PT
Inhutani-1.
Peta Kalimantan Timur titik lokasi Kabupaten Penajam Paser
Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara dan lokasi kawasan Samboja Kabupaten
Penajam Paser Utara yang disorot sebagai lokasi Ibu Kota Baru Republik
Indonesia.
Peta Kalimantan Timur titik lokasi Kabupaten Penajam Paser
Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara dan lokasi kawasan Samboja Kabupaten
Penajam Paser Utara yang disorot sebagai lokasi Ibu Kota Baru Republik
Indonesia.
Dibenarkan Gubernur Kaltim
Kepemilikan lahan Hashim Djoyohadikusumo di lokasi ibu kota
barujuga pernah diungkap Gubernur Kaltim, Isran Noor.
Isran menyampaikan hal tersebut di acara Indonesia Lawyer
Club.
Isran Noor menyebut di kawasan Bukit Soeharto banyak
lubang-lubang bekas penambangan batu bara.
Kondisi seperti itu, kata Isran, mirip seperti Kota
Canberra, Australia.
"Bukit Soeharto itu bukan hutan lindung, melainkan
hutan produksi eks HPH Inhutani.
Hutan lindung itu di selatannya, namanya Hutan Lindung
Sungai Wain.
Kiri kanan (Bukit Soeharto) dikelola masyarakat, ada kebun
tapi semua tidak legal.
Ada tambang juga, lubang tambang banyak.
Kalau dijadikan ibu kota mirip Canberra lah," kata
Isran Noor.
Tak hanya itu, Isran Noor juga menjelaskan jika Bukit
Soeharto adalah sebuah kawasan yang strategis.
Di sana terdapat sumber air baku yang lumayan besar.
Bahkan pemilik HPH-nya, Hashim Djojohadikusumo yang tak lain
adik Prabowo Subianto, menurut Isran Noor, pernah berencana akan membangun
sumber air tersebut dan menyuplai ke kawasan sekitar.
"Jadi jangan khawatir miskin kita mindahkan ibu kota,
berkahnya ada. Di Kaltim sekarang sering turun hujan, itu semua berkah,"
kata Isran Noor.
Konfirmasi Waketum Gerindra
Konfirmasi serupa juga disampaikan Waketum Gerindra Edhy
Prabowo.
Menurut Edhy, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim
Djojohadikusumo memang memiliki lahan di lokasi calon ibu kota negara.
"Ada sebagian, kami tidak tahu detailnya di mana-mana.
Memang ada lahan kami di Penajam Paser Utara, tetapi tidak tahu eksplisit
spesifiknya di mana," ujar Edhy di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat,
Selasa (27/8/2019).
Namun, Edhy tak ingin persoalan lahan ini dijadikan polemik.
Hashim dan Prabowo Subianto kata Edhy, sudah pernah
menegaskan siap jika diminta lahannya untuk pembangunan ibu kota baru di
Kalimantan Timur.
Hal itu dilakukan keduanya untuk kepentingan bangsa dan
negara.
"Pak Prabowo sudah menyampaikan kepada publik, kepada
kita semua, kepada seluruh rakyat Indonesia manakala diperlukan untuk
kepentingan negara beliau akan siap untuk memberikan apapun yang beliau miliki
itu, yang selama ini kita lakukan dan beliau sudah buktikan selama dari muda
sampai sekarang mengabadikan untuk negara," jelas Edhy.
Hashim Pernah Dua Kali Datangi Gubernur Kaltim
Hashim Djojohadikusumo pernah dua kali mendatangi Gubernur
Kaltim, dengan membawa bendera PT ITCI.
Dilansir dari laman resmi Pemprov Kaltim, kaltimprov.go.id,
Hashim datang Maret 2016 lalu.
Kala itu, Gubernur Kaltim masih dijabat Awang Faroek Ishak.
Dalam laman tersebut dituliskan, Hashim datang sebagai
Presiden Direktur PT ITCI Kartika Utama.
Dalam pertemuan tersebut, Hashim menjelaskan pengembangan
Hak Pengusahaan Hutan (HPH) dengan tanaman aren, hingga membangun energi
terbarukan melalui kayu sisa yang tidak dimanfaatkan.
Kepala Badan Perijinan dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD)
Kaltim Diddy Rusdiansyah mengatakan Pemprov Kaltim menyambut baik gagasan PT
ITCIKU untuk mengembangkan tanaman aren di lokasi HPH.
“Prinsipnya Pemprov menyambut baik program perusahaan
tersebut.
Selanjutnya, ada tindaklanjut yang dari pihak ITCI dengan
Pemprov Kaltim.
Mulai rencana kerja hingga kewenangan yang menjadi
tanggungjawab provinsi dan pusat harus dikoordinasikan,” kata Diddy Rusdiansyah
usai mendampingi Gubernur Awang Faroek Ishak menerima kunjungan manajemen PT
ITCIKU di ruang rapat Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (8/3/2016).
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo saat berfoto bersama
ayahnya Hashim Djojohadikusumo dan pamannya Prabowo Subianto.
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo saat berfoto bersama
ayahnya Hashim Djojohadikusumo dan pamannya Prabowo Subianto. (Instagram@rahayusaraswati)
Presdir PT ITCIKU Hashim Djojohadikusumo mengatakan tujuan
kunjungan tersebut adalah menyampaikan konsep atau program baru yang akan
dilaksanakan perusahaan HPH.
Konsep yang ditawarkan, yakni dengan pengembangan tanaman
aren atau hutan yang ditanami pohon aren secara tumpang sari dengan jenis
tanaman lain.
“Konsep ini akan dimulai tahun ini dengan memanfaatkan
tanaman aren dengan 300 jenis tanaman lain, mulai pohon kayu hingga
buah-buahan, termasuk singkong,” jelasnya.
Dari program ini diharapkan menghasilkan produk pangan yang
dari singkong.
Bahkan tidak menutup kemungkinan menghasilkan energi
terbarukan sebagai pengganti batu bara atau dengan kata lain penambah batu
bara.
Karena, bahan bakunya dari kayu.
“Batu bara dari kayu ini berasal dari sisa kayu yang tidak
dimanfaakan lagi oleh perusahaan.
Sehingga, ini dapat dimanfaatkan untuk industri energi.
Diharapkan dari produk ini dapat dipasok ke pusat-pusat perusahaan yang
membangun pembangkit listrik.
Bahkan, Jepang sudah menyatakan berminat untuk menerima
produk ini. Karena adanya perubahan iklim,” jelasnya.
Masih melansir dari laman yang sama, pertemuan antara Hashim
Djojohadikusumo dengan Gubernur Kaltim terjadi pada November 2018.
Saat itu, Gubernur Kaltim sudah dijabat oleh Isran Noor.
Pada pertemuan kali ini, Hashim disebutkan datang sebagai
Komisaris Utama PT ITCI Kartika Utama.
Sebelumnya Hashim Djojohadikusumo mempresentasikan rencana dan program PT
ITCIKU bersama anak perusahaannya untuk melakukan pembangunan kawasan produksi
dengan berbagai produk yang akan dihasilkan dari hasil kebun hutan seperti
singkong maupun produk pohon aren.
Hadir dalam presentasi tersebut Asisten Ekonomi dan
Administrasi Pembangunan, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas ESDM, Kepala
Dinas Kehutanan, Kepala Dinas PUPR dan sejumlah pejabat terkait lainnya.
Dukungan diberikan gubernur lantaran bendungan itu akan
menampung air dengan kapasitas sangat besar sehingga akan mampu menyuplai
kebutuhan air ke sejumlah daerah, diantaranya Balikpapan, Kutai Kartanegara,
PPU bahkan hingga Samarinda.
"Kalau proyek bendungan seperti ini pasti kita dukung.
Silahkan dilanjutkan pembangunannya," kata Isran Noor saat menerima
kunjungan manajemen PT ITCIKU yang dipimpin langsung komisaris utamanya Hashim
Djojohadikusumo, didampaingi Dirut PT ITCIKU Odang Kariana di ruang rapat
Gubernur Kaltim, Selasa (6/11/2018).
Direncanakan PT ITCIKU akan membangun bendungan atau danau
buatan seluas 19.177 hektar.
Bendungan tersebut nantinya diproyeksikan dapat memutar
turbin dan menghasilkan tenaga listrik berkapasitas sekitar 6 megawatt.
Lalu air dari bendungan tersebut bisa diolah menjadi air
bersih dan air minum.
“Kapasitas aliran air dari bendungan sebesar 4.550 liter per
detik.
Namun kebutuhan internal kami untuk industri PT ITCIKU hanya
sekitar 600 liter per detik.
Ada sisa hampir sebanyak 4.000 liter yang bisa digunakan
untuk keperluan lain," kata Isran.
Selain itu, PT ITCI Kartika Utama juga akan membangun
industri berbagai bidang khususnya konsep rehabilitasi hutan yang sudah rusak
dengan program tumpang sari, serta mengelola bekas kayu untuk dijadikan sumber
energi terbarukan serta pembuatan danau buatan yang airnya nanti bisa disuplai
ke beberapa kabupaten kota.
Isran Noor juga siap membantu mewujudkan berbagai program
pembangunan yang akan dilaksanakan oleh PT ITCIKU.
Apalagi ada program pengembalian kawasan hutan tropis dengan
berbagai jenis tanaman untuk mengembalikan hijaunya Kaltim. (*)